Bahan
pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses
fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi
busuk. Bahan pengawet
tradisional telah dikembangkan sejak ratusan tahun lalu, seperti garam dapur,
gula, cuka, dan lada.
Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan
daging dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk menghambat
pembiakan bakteri seperti mikroorganisme clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan
menghasilkan racun yang dapat meracuni daging.
Bahan kimia pengawet
makanan yang diizinkan :
Merupakan padatan kristal
berwarna putih dan biasanya digunakan sebagai bahan pengawet minuman ringan dan
kecap (600mg/kg) Serta, sari buah,saus tomat,saus sambal,manisan,agar-agar dan
makanan lainnya (1g/kg).
|
Asam benzoat berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan
jamur dan bakteri. Penggunaan asam benzoat dengan kadar lebih dari 250 ppm
dapat memberikan efek samping berupa alergi. Bahkan, pada konsentrasi tinggi
dapat mengakibatkan iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.
2. Kalium Nitrit
|
Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan keracunan. Selain memengaruhi
kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga menyebabkan
kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
Keduanya termasuk
dalam golongan asam propionat, sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur
atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan
tepung. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan
kesulitan tidur.
Bahan kimia pengawet
makanan yang dilarang :
1. Formalin
Formalin merupakan salah
satu pengawet yang akhir-akhir ini banyak digunakan dalam makanan, padahal
jenis pengawet tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Formalin merupakan
larutan tidak berwarna, berbau tajam, mengandung formaldehid sekitar 37% dalam
air, biasanya ditambahkan metanol 10-15%. Akhir - akhir ini formalin sering
disalah gunakan untuk bahan makanan seperti tahu, mi basah, ikan dan daging
ayam.
Mengkonsumsi formalin dalam jumlah
banyak dapat mengakibatkan gangguan otak,hati,ginjal, sakit dada, sakit kepala
hingga kematian.
Tanda- tanda kronis nya adalah :
· Nafsu makan menurun
· Gangguan pencernaan
· Gangguan saraf
· Anemia, Rambut rontok dan
mengakibatkan kanker
Boraks merupakan Bahan kimia yang
sering digunakan pada industri kertas, pengawet kayu, pengontrol kecoa dan industri
keramik. Di masyarakat luas boraks seringa disalah gunakan sebagai bahan
tambahan makanan seperti pembuatan kerupuk , mi basah, lontong, bakso dan
makanan lainnya.
Akibat bila tidak sengaja mengkonsumsi boraks dapat mengakibatkan :
· Kerusakan ginjal
· Hilang nafsu makan
· Kejang perut
· Demam
Rhodamin B merupakan zat pewarna
kimia yang biasa digunakan di industri tekstil. Zat ini sangat berbahaya dan tidak
boleh terdapat pada makanan. Zat ini sering disalah gunakan pada jenis makanan
anak-anak seperti gula-gula, permen dan cokelat. Selain pada jenis makanan zat
ini juga digunakan untuk produk kosmetik seperti warna merah pada lipstick dan
produk pemerah pipi (blush on).
Bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan zat Rhodamin B adalah :
· Gangguan fungsi hati
· Iritasi pada saluran
pernapasan
· Kanker
Tips Menghindari Makanan
Dengan Bahan Dasar Berbahaya :
- Jangan pernah
membeli makanan dengan warna terang/kinclong. Biasanya warna tersebut
dikarenakan penggunaan bahan pewarna.
- Lihat dan
sentuh makanan yang akan dibeli. Jika terasa terlalu lembut atau gurih
bisa saja menggunakan penyedap rasa berlebihan.
- Saat membeli
ikan atau daging coba cek apakah menggunakan formalin atau tidak. Jangan
terkecoh, jika ikan atau daging tidak dikelilingi lalat kemungkinan besar
menggunakan formalin.
- Begitu pula
dengan buah dan sayuran. jika anda membeli di pasar swalayan jangan
langsung dimakan. cuci dahulu dengan air mengalir atau direndam dengan air
hangat untuk melunturkan pestisida.
Meskipun kita sering dibuat cemas
dengan makanan yang sering dijual karena mengandung bahan-bahan berbahaya, dr.
Samuel menegaskan sebenarnya kita tidak perlu terlalu takut.
"Kita dikaruniai hati yang bekerja sebagai detoksifikasi, yaitu menetralkan zat-zat berbahaya yang masuk kedalam tubuh. Kecuali, zat-zat berbahaya tersebut masuk secara berlebihan dan terus-menerus, itu yang berbahaya," jelasnya.
Referensi :
kenapa zat pengawet ada yang di perbolehkan dan ada yang di larang? kan sama saja kalau pengawet pasti menimbulkan dampak bagi kesehatan bagi diri kita walaupun nngak jangka pendek pasti jangka panjangnya ada
BalasHapusMakasih komentarnya mas burhan,
HapusYaa memang benar, semua zat pengawet pasti memiliki efek dan dampak dalam jangka waktu tertentu. Tapi, yang saya kelompokkan disini seperti yang dilarang dan yang diperbolehkan itu memiliki efek yang beda, misal yang masih diperbolehkan efek paling besarnya hanya alergi sampai keracunan. itu pun karena pemakaian yang melewati batas maksimal. sedangkan, yang dilarang. walaupun kita hanya memakainya sedikit tetapi dampaknya pada tubuh sangatlah berbahaya, bahkan sampai menyebabkan kanker dan kematian. kesimpulannya, disini saya tegaskan batas pemakayannya. mudah2an bisa dimengerti :)